Perpisahan Kedua
02:37 Kau langkahkan kakimu menuju satu-satunya bar yang masih buka. Kau berjalan di bawah temaram lampu jalan ditemani suara lolongan anjing dan desisan kucing yang bertengkar memperebutkan tulang ikan. Kau memilih duduk di kursi paling ujung dekat jendela. Menatap sendu jalanan yang masih basah sisa hujan malam itu. Segelas bir dingin mendarat di depanmu. Tanpa kau minta, Rino si bartender sudah hapal dengan kebiasaanmu. 02:45 Kau meminum segelas bir, meneguknya pelan-pelan. 03.10 Ke toilet selama 5 menit, lalu meminta segelas air dingin. 03.15 Kau diam memandangi jalanan dengan mata sendumu. Kau tak pernah bicara selain memesan minumanmu. Rino juga tidak pernah bertanya setelah kau mengacuhkannya di hari pertamamu mengunjungi bar itu. Rino tahu, hanya orang terluka dan berduka yang mengunjungi bar setelah tengah malam. ...