Posts

Showing posts from November, 2015

Hanya Rasa

Hanya rasa,  kehilangan baru terasa setelah menjauh.  Tak dapat bertemu baru terharu Tak dapat menyentuh baru terpaku Kesaktian rasa menghancurkan jiwa  yang rapuh Bukan, bukan hanya jiwa Tapi hati yang terbelenggu Terikat rasa yang tak hilang  Tapi raga yang menjauh Terlalu nyaman tak ingin pergi Tinggalkan rasa, menggigil kedinginan Dingin, terlalu dingin tanpa rasa

Sebuah Kata Benci

Kebencian bisa datang kapan saja. Bahkan di saat dirimu dihanyutkan oleh cinta dan kasih. Bisakah kamu memikirkan seberapa cepat ia menjalar merasuki setiap nadi di sekujur tubuhmu? Bahkan detak jantungmu memberi dukungan untuk perlombaan yang hanya menyesakkan itu. Sesehat apapun manusia, pasti akan merasa sakit. Secinta apapun dirimu padanya, ada kalanya kamu membencinya. Teramat sangat. Dengan panah kebencian menusuk ulu hatimu. Benci dapat mengalir melalui aliran keringat di dahimu. Saat kau bekerja siang dan malam tetapi tidak mendapatkan apresiasi yang selaras. Benci bisa terbang di sela-sela dedaunan. Cepat, dan terkadang merusak pemandangan. Menderu dan membasahi, itulah hobinya bersama ombak. Memecah kepercayaan yang telah lama kau bangun. Dalam sekejap ia runtuh hanya karena ulah bocah tak tahu diri bernama benci. Namun pantaskah aku membencimu dalam semalam, lantaran aku mencintaimu bertahun lamanya?