Sepuluh tahun sudah Rima meninggalkan rumah. Wangi lilin aromaterapi yang mulai memudar, mug favorit Rima yang selalu ada di meja berpindah tempat ke bagian lemari paling dalam. Sudah saatnya bagi Rima untuk kembali pulang dan meninggalkan jejak baru. Saat itu Rima masih 22 tahun, baru lulus kuliah dan memutuskan untuk pindah ke tempat yang jauh dari Ibunya. "Aku sudah dewasa dan bisa menentukan pilihanku sendiri," adalah jawaban andalan Rima ketika ditanya alasannya merantau. Setiap tahun Rima pulang, tapi tak lebih dari tiga hari. Hanya sekadar numpang tidur, mandi, menyapa Ibu dan Bapak, lalu pergi lagi dengan taksi di pagi hari. Rima, tak pernah merindukan rumah sekalipun. Merindukan Ibu dan Bapak juga bukan perasaan yang dia kenal. "Lalu, kenapa tiba-tiba kau ingin pulang setelah sepuluh tahun? Apakah ada masalah di rumah?" Aku mencicipi milkshake yang sangat kusukai sembari menunggu jawaban darinya. "Kau tahu kan, kalau aku dan Ibu selalu bertengkar, ...
Comments
Post a Comment