Rayuan Sore kepada Laut
Namaku Laut, mataku sebiru samudera dengan tatapan selembut langit senja. Rambutku menggelung seperti ombak. Mereka bilang, tatapanku seteduh senja di Pantai Barat pulau ini. Senyumku kian merekah tak pernah meninggalkan wajahku, karena itu mereka memanggilku, 'Si Pemilik Hati Sehangat Butiran Pasir Pantai'
Raga ku beserta jiwaku menyatu di pantai dan di sinilah hatiku hancur berkeping-keping, berserakan terombang-ambing di laut biru.
Aku mengenal dua lelaki bernama Samudera dan Sore. Samudera selalu datang memecah suasana, merubah dirinya menjadi ombak. Sore datang dan akan kembali pada waktu yang tepat. Ia telah membangun batu pemecah ombak untuk menjaga pasir-pasir hatiku dari dinginya air laut.
Raga ku beserta jiwaku menyatu di pantai dan di sinilah hatiku hancur berkeping-keping, berserakan terombang-ambing di laut biru.
Aku mengenal dua lelaki bernama Samudera dan Sore. Samudera selalu datang memecah suasana, merubah dirinya menjadi ombak. Sore datang dan akan kembali pada waktu yang tepat. Ia telah membangun batu pemecah ombak untuk menjaga pasir-pasir hatiku dari dinginya air laut.
source: we heart it
Cerita yang bagus , penuh kiasan. Kisah pribadikah?
ReplyDeleteUntuk inspirasi hanya diketahui oleh penulis, Bang Boy.
ReplyDelete