Bolehkah aku singgah sebentar? Duduk di antara kaki-kaki yang menjulur dan merebahkan punggungku pada dekapanmu. Aku terlalu lelah untuk bercerita. Jadi, bolehkah jika aku memejamkan mataku dan tertidur pulas di pangkuanmu? Aku ingin mendengar nyanyian-nyanyian alammu. Suara lembutmu yang diminta surga. Ternyata kau benar, dunia ini terlalu muram untuk jiwaku yang penuh harapan-harapan dan doa darimu. Kau sibakkan kabut-kabut yang menghalangi setiap pandanganku. Bukan dengan tanganmu, tapi dengan doa yang kau panjatkan ketika malam belum hilang. Bolehkah aku meminta sesuap nasi dari piringmu? Aku tahu kau akan selalu memberikan porsi terbanyak sedangkan kau hampir mati kelaparan. Apakah aku boleh meminta segelas air dari sumurmu?
I want to talk about us. How we spend our night mindlessly thinking about things we shouldn't do. I want to talk about us. Reminiscing the moment we are staring too long at the past and worrying about the future. I want to talk about us. When we only want to fall in love, but life hit us harder. So, at one moment we stop. We stop moving and breathe a little longer. So, we close our eyes. We close our eyes and feel more with our skin and ears. So, when we are ready, we are ready to start all over.
Sepuluh tahun sudah Rima meninggalkan rumah. Wangi lilin aromaterapi yang mulai memudar, mug favorit Rima yang selalu ada di meja berpindah tempat ke bagian lemari paling dalam. Sudah saatnya bagi Rima untuk kembali pulang dan meninggalkan jejak baru. Saat itu Rima masih 22 tahun, baru lulus kuliah dan memutuskan untuk pindah ke tempat yang jauh dari Ibunya. "Aku sudah dewasa dan bisa menentukan pilihanku sendiri," adalah jawaban andalan Rima ketika ditanya alasannya merantau. Setiap tahun Rima pulang, tapi tak lebih dari tiga hari. Hanya sekadar numpang tidur, mandi, menyapa Ibu dan Bapak, lalu pergi lagi dengan taksi di pagi hari. Rima, tak pernah merindukan rumah sekalipun. Merindukan Ibu dan Bapak juga bukan perasaan yang dia kenal. "Lalu, kenapa tiba-tiba kau ingin pulang setelah sepuluh tahun? Apakah ada masalah di rumah?" Aku mencicipi milkshake yang sangat kusukai sembari menunggu jawaban darinya. "Kau tahu kan, kalau aku dan Ibu selalu bertengkar, ...
Comments
Post a Comment