PEREMPUAN
Aku mengenal seorang perempuan yang menggunakan make up setiap saat, karena baginya penampilan adalah hal yang paling penting. Aku pun mengenal perempuan yang tak suka merias dirinya karena dia leibh nyaman tanpa ada polesan di bibirnya. Mereka perempuan, tak peduli kosmetik apa yang mereka gunakan, tak peduli semahal apapun harganya, bagaimanapun warna gincu di bibir mereka.
Aku pun pernah bersua dengan perempuan lain yang berolahraga dan menjaga jumlah kalori yang dia konsumsi setiap hari. Aku pun pernah makan siang bersama perempuan yang bahagia berapa pun berat badannya. Mereka bahagia dengan pilihan mereka.
Lalu, di sudut jalan dekat kampusku, aku bertemu dengan perempuan yang menutupi sekujur tubuhnya tak terkecuali wajahnya, hanya matanya yang dapat kau lihat. Dia ingin menjalankan syariat agama yang dipercayainya. Aku pun pernah bercengkrama dan bertukar pikiran dengan seorang perempuan yang menggunakan pakaian senyamannya, tak peduli apa kata orang. Mereka adalah perempuan.
Perempuan-perempuan yang kutemui memiliki prinsip hidup masing-masing, dan mimpi yang mereka genggam setiap saat kemanapun mereka pergi. Ada yang ingin belajar tanpa ada orang yang bertanya "kapan menikah?" ada yang ingin bekerja dan memperjuangkan karirnya. Mereka perempuan, sama seperti perempuan yang sangat bahagia mengurus anaknya di rumah, bermimpi agar anaknya tumbuh menjadi manusia yang baik dan membaikkan. Mereka hanya ingin hidup dan terus bermimpi.
Lalu, buat apa kamu mempertanyakan pilihannya, menyalahkan pakaiannya ketika ada yang mencelakainya? Untuk apa kamu menyayangkan keputusannya hanya karena tidak sesuai dengan prinsip hidupmu. Siapapun mereka, apapun yang mereka pilih untuk hidupnya, mereka tetap perempuan. Tak peduli bagaimana potongan rambutnya, tak peduli berapa berat badannya atau sebanyak apa kulit yang ingin mereka perlihatkan, atau bahkan setertutup apa pakaian mereka. Mereka perempuan, dan mereka hanya ingin menikmati hidup dan mencapai mimpi-mimpi yang mereka genggam. Aku adalah bagian dari mereka, aku adalah perempuan yang pernah kau tertawakan karena pilihanku.
Kami adalah perempuan.
Aku pun pernah bersua dengan perempuan lain yang berolahraga dan menjaga jumlah kalori yang dia konsumsi setiap hari. Aku pun pernah makan siang bersama perempuan yang bahagia berapa pun berat badannya. Mereka bahagia dengan pilihan mereka.
Lalu, di sudut jalan dekat kampusku, aku bertemu dengan perempuan yang menutupi sekujur tubuhnya tak terkecuali wajahnya, hanya matanya yang dapat kau lihat. Dia ingin menjalankan syariat agama yang dipercayainya. Aku pun pernah bercengkrama dan bertukar pikiran dengan seorang perempuan yang menggunakan pakaian senyamannya, tak peduli apa kata orang. Mereka adalah perempuan.
Perempuan-perempuan yang kutemui memiliki prinsip hidup masing-masing, dan mimpi yang mereka genggam setiap saat kemanapun mereka pergi. Ada yang ingin belajar tanpa ada orang yang bertanya "kapan menikah?" ada yang ingin bekerja dan memperjuangkan karirnya. Mereka perempuan, sama seperti perempuan yang sangat bahagia mengurus anaknya di rumah, bermimpi agar anaknya tumbuh menjadi manusia yang baik dan membaikkan. Mereka hanya ingin hidup dan terus bermimpi.
Lalu, buat apa kamu mempertanyakan pilihannya, menyalahkan pakaiannya ketika ada yang mencelakainya? Untuk apa kamu menyayangkan keputusannya hanya karena tidak sesuai dengan prinsip hidupmu. Siapapun mereka, apapun yang mereka pilih untuk hidupnya, mereka tetap perempuan. Tak peduli bagaimana potongan rambutnya, tak peduli berapa berat badannya atau sebanyak apa kulit yang ingin mereka perlihatkan, atau bahkan setertutup apa pakaian mereka. Mereka perempuan, dan mereka hanya ingin menikmati hidup dan mencapai mimpi-mimpi yang mereka genggam. Aku adalah bagian dari mereka, aku adalah perempuan yang pernah kau tertawakan karena pilihanku.
Kami adalah perempuan.
Comments
Post a Comment