Dia (perempuan)
Aku mengenal seseorang yang mungkin
kau tak akan terkejut melihatnya. Dia hanya seorang perempuan biasa, memiliki perawakan
biasa dan juga mengalami siklus bulanan seperti perempuan biasa. Tidak ada yang
spesial dari dirinya, hanya terkadang tawanya memekakkan telinga. Dia memang
tidak cerewet, tapi sekali dia nyaman denganmu dia tidak akan berhenti
mengoceh.
Aku mengenal baik dirinya, hingga seluk-beluk peredaran
darahnya. Dia pun mengenal baik diriku, hingga dia selalu ikut menangis ketika
aku menangis dan ikut tertawa ketika aku tertawa. Satu hal yang aku paling tahu
dari dirinya, ia ingin sekali berbuat kebaikan untuk siapa saja, bahkan orang
asing di jalan. Impian dia hanya itu, sesederhana itu, membuat orang lain
tersenyum.
Pertama kali kau mengenalnya, mungkin kau akan menganggap
dia seorang yang sombong, dingin, tak punya hati. Yah begitulah yang orang lain
bilang padaku pada perjumpaan pertama mereka dengannya. Lama-kelamaan kau akan
mengenal dirinya. Seperti yang aku bilang tadi, dia hanya ingin selalu berbuat
baik kepada siapa saja. Tak memandang suku, ras, srata sosial, selagi dia bias membantu
dia dengan senang hati akan membantu.
Perempuan itu tidak sempurna, bahkan jauh dari
kata sempurna, dia memiliki banyak kekurangan. Dia itu tidak menyukai orang
yang kasar walaupun terkadang dia juga berlaku kasar kepada orang lain. Entahlah
dia sengaja atau tidak, terkadang perspektif orang memang berbeda. Pernah suatu
kali dia mencoba berbuat baik kepada seseorang, maksud dia tak lebih dari
sekedar berbuat baik, bukan untuk dinilai ataupun dianggap “mencari muka”. Namun,
apa yang orang lain pikirkan? Mereka menganggap dia hanya mencari perhatian
belaka, “Ah paling biar banyak yang suka sama dia.” Ujar mereka. Apakah dia
serendah itu di mata mereka?
Comments
Post a Comment