Nama Sebuah Keluarga

Sebuah rumah berwarna putih, dengan tumbuhan rambat melingkarinya bak gaun indah berwarna hijau. Di samping rumah itu berakar sebatang pohon akasia yang tumbuh lebat. Setiap dahan melambangkan keteguhan dan keberanian, dengan ayunan kayu menggantung di dahannya. Berpegang erat pada dahan itu. Sebuah bangku bercat putih bernaung dibawah rimbunnya pohon itu, mendapatkan perlindungan yang sangat dibutuhkannya, dikala teriknya panas, di saat hujan membasahi tanah.

Akan kupanggil rumah itu dengan sebutan ibu, sesosok sederhana dengan keputihan hati dan keikhlasannya menjaga orang-orang yang tinggal di dalamnya. Seoarang kakak laki-laki adalah pohon akasia, yang dengan setia menemani ibunya. Seorang kakak lelaki yang senang bermain dengan adik kecilnya, dan akan selalu melindungi adik perempuannya. Bangku  putih itu adalah anak perempuan si ibu, seorang remaja yang labil tetapi memiliki hati bersih seputih kapas. Hanya terkadang lingkungan tak bersahabat dengannya hingga ia tidak lagi seputih yang dulu, tetapi tenang saja, ayah akan siap sedia membersihkan kembali dirinya seperti sedia kala. Lalu lahirnya seorang adik laki-laki kecil, atas permintaan anak manusia ia hadir di keluarga yang sederhana ini. Sebuah ayunan kayu yang berayun diterpa angin tetapi tak pernah lepas dari genggaman sang kakak. Ia akan menemani si kakak perempuannya kapanpun ia dibutuhkan, dan tak akan pernah lupa bersenang-senang dengan kakak laki-lakinya. Sungguh indah masa kecilnya yang dipenuhi kebahagiaan.

Lalu dimanakah sang ayah?

Jika kamu melihat lebih teliti, ayah adalah tanah yang memangku keluarganya, ayah adalah lingkungan yang memeluk anak dan istrinya, dan ayah adalah nyanyian angin, lullaby pengantar tidur anak-anaknya. 

Comments

Popular posts from this blog

Twenty-four

Let's Talk About Us

Aku Ingin Tertidur Pulas di Dekapanmu