MELROSE

A glass of whiskey perfectly fits in his right hand while his left is holding a cigar. He's still wearing his night robe with white and light blue stripes and a pair of comfy black slippers. He looks out of the windows slowly sipping his drink. Too early for me to see someone's drinking, but it's quite too late for his daily routine.
"Are you still writing dear?" He asked after taking a sip and a deep exhale of his cigars.
"Hm-hm." I hummed.
"What is it about?"
"Mostly about you." I huffed. This one taste so bad, I think.
"About me? What would you expect from a man like me?"
"Oh, everything actually." I killed the fire before it burns completely and ruins my fingers.
"I'm desperate." He said and sit next to me.
I close my book and look directly at him. "You're not desperate, dear father. You have a lack of company and that's why I'm here."
"I'm always here for you." 
-

His tie is undone and his face looks tired. He always looks like this when he needs attention. When everything was perfect in this house, he would come to me and snuggle into me, and said,
"Where's my little sweetheart?"
And I would always answer
"But I'm not little anymore dad." With half of my voice is full of giggles and laughs as he tickled me.
Dad would always laugh and said that I will always be little for him. That I will be his little baby who keeps him awake all night and complaining how darkness makes her hard to breathe.
I certainly forgot that it was years ago. Back when everything was perfect and the house's still warm. Alcohol and cigarettes that burn his clothes into tiny little holes are the only things that keep this room warm lately. Poor his big heart, loneliness keep eating it and left a bigger hole and it started to eat the whole room.
I watch him pouring another shot of bourbon. He really is enjoying the drink. I don't know if I should be happy for him or snatch it away so he could stop drinking. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rumah-rumah Ratu

Kau dibangunkan oleh belaian lembut di kepalamu. Kau lihat, Ibu tertidur di sampingmu. Seorang perempuan tersenyum padamu dan mengajakmu berjalan ke luar kamar. Entah karena sihir apa, kau yang sudah tertidur cukup lama, bersemangat untuk berjalan menghirup udara dingin di luar sana. Perempuan itu meraih tanganmu dan menuntunmu melewati pintu berwarna merah.  "Kau siap untuk tujuan pertama kita?" Perempuan itu menatapmu, kau lihat kilauan cahaya lembut di sekitarnya. Saat pintu dibuka, yang kau lihat bukanlah lorong yang dingin. Melainkan sebuah kota yang asing dengan butiran salju memenuhi atmosfir. Anehnya, kau tidak merasa kedinginan. Walaupun baju tidurmu terlalu tipis untuk udara sedingin itu.  "Kita di mana?" Kau memperhatikan sekelilingmu dengan seksama. Berusaha mengingat setiap kota yang pernah kau kunjungi.  "Kita berada di lingkungan tempat tinggalmu. Tempat yang indah bukan?"  "Tapi, di rumahku tidak ada salju."  "Ini adalah sala...
Read more

Aku Ingin Tertidur Pulas di Dekapanmu

Bolehkah aku singgah sebentar? Duduk di antara kaki-kaki yang menjulur dan merebahkan punggungku pada dekapanmu. Aku terlalu lelah untuk bercerita. Jadi, bolehkah jika aku memejamkan mataku dan tertidur pulas di pangkuanmu? Aku ingin mendengar nyanyian-nyanyian alammu. Suara lembutmu yang diminta surga. Ternyata kau benar, dunia ini terlalu muram untuk jiwaku yang penuh harapan-harapan dan doa darimu. Kau sibakkan kabut-kabut yang menghalangi setiap pandanganku. Bukan dengan tanganmu, tapi dengan doa yang kau panjatkan ketika malam belum hilang. Bolehkah aku meminta sesuap nasi dari piringmu? Aku tahu kau akan selalu memberikan porsi terbanyak sedangkan kau hampir mati kelaparan. Apakah aku boleh meminta segelas air dari sumurmu?
Read more

Gala Dinner HIMAPER 2017

Image
Gala Dinner HIMAPER Kabinet Carpe Diem berarti berakhirnya kepengurusan Kabinet Carpe Diem tahun 2016-2017. Aku adalah salah satu anggota Medinfo. Ya kerjanya tidak jauh dari ngedesain, ngepost, dan ngehandle media sosial HIMAPER. Nah, tema Gala Dinner kali ini adalah Fancy Black and Red Pertama aku datang, teman-teman aku menggunakan dress yang super duper fancy dan so pretty, I can't even ugh. Just. So. Pretty.  So kali ini aku didandani oleh teman aku Ika. (Merci Beaucoup Ika!) Aku mengenakan kemeja hitam, dan rok span batik, serta hijab berwarna light cream. I'm so sad that I forgot to take a picture of me alone. But here are some of the euphoria pictures of The Gala Dinner. Overall style-ku di Gala Dinner dan Kepala Departement Kak Chaca (Di tengah) dan Zara si Designer Himaper Medinfo Himaper (Minus Kak Sharah dan Kak Rama) Me with the Gorgeous Laras (Her Skirt is cute) Kahim dan Wakahim Carpe Diem.  Tim Humas  ...
Read more