Shadows settle on the place, thatyou left Our minds are troubled by the emptiness Destroythe middle, it's a waste of time From the perfect start to the finish line
And if you'restill breathing, you're the lucky ones 'Cause most of us are heaving through corrupted lungs Setting fire to our insides for fun Collecting names of the loversthat went wrong The lovers that went wrong
We are the reckless We are the wild youth Chasing visions of our futures One day we'll reveal the truth That one will die before he gets there And if you're still bleeding, you're theluckyones 'Cause most of our feelings, they are dead and theyare gone We're setting fire to our insides for fun Collecting pictures from the flood that wrecked our home It was a flood that wrecked this
And you caused it And you caused it And you caused it
WellI've lost it all, I'm just a silhouette A lifeless face that you'll soon forget My eyes are damp from the words you left Ringing in my head, whenyou broke my chest Ringing in my head, when you broke my chest
And ifyou're in love, then you are the lucky one 'Cause most of us are bitter over someone Setting fire to our insides for fun To distract our hearts from ever missing them But I'm forever missing him
And you caused it And you caused it And you caused it
Songwriters: Elena Veronica Tonra / Igor Alexandre Haefeli
Bolehkah aku singgah sebentar? Duduk di antara kaki-kaki yang menjulur dan merebahkan punggungku pada dekapanmu. Aku terlalu lelah untuk bercerita. Jadi, bolehkah jika aku memejamkan mataku dan tertidur pulas di pangkuanmu? Aku ingin mendengar nyanyian-nyanyian alammu. Suara lembutmu yang diminta surga. Ternyata kau benar, dunia ini terlalu muram untuk jiwaku yang penuh harapan-harapan dan doa darimu. Kau sibakkan kabut-kabut yang menghalangi setiap pandanganku. Bukan dengan tanganmu, tapi dengan doa yang kau panjatkan ketika malam belum hilang. Bolehkah aku meminta sesuap nasi dari piringmu? Aku tahu kau akan selalu memberikan porsi terbanyak sedangkan kau hampir mati kelaparan. Apakah aku boleh meminta segelas air dari sumurmu?
Kau dibangunkan oleh belaian lembut di kepalamu. Kau lihat, Ibu tertidur di sampingmu. Seorang perempuan tersenyum padamu dan mengajakmu berjalan ke luar kamar. Entah karena sihir apa, kau yang sudah tertidur cukup lama, bersemangat untuk berjalan menghirup udara dingin di luar sana. Perempuan itu meraih tanganmu dan menuntunmu melewati pintu berwarna merah. "Kau siap untuk tujuan pertama kita?" Perempuan itu menatapmu, kau lihat kilauan cahaya lembut di sekitarnya. Saat pintu dibuka, yang kau lihat bukanlah lorong yang dingin. Melainkan sebuah kota yang asing dengan butiran salju memenuhi atmosfir. Anehnya, kau tidak merasa kedinginan. Walaupun baju tidurmu terlalu tipis untuk udara sedingin itu. "Kita di mana?" Kau memperhatikan sekelilingmu dengan seksama. Berusaha mengingat setiap kota yang pernah kau kunjungi. "Kita berada di lingkungan tempat tinggalmu. Tempat yang indah bukan?" "Tapi, di rumahku tidak ada salju." "Ini adalah sala...
I want to talk about us. How we spend our night mindlessly thinking about things we shouldn't do. I want to talk about us. Reminiscing the moment we are staring too long at the past and worrying about the future. I want to talk about us. When we only want to fall in love, but life hit us harder. So, at one moment we stop. We stop moving and breathe a little longer. So, we close our eyes. We close our eyes and feel more with our skin and ears. So, when we are ready, we are ready to start all over.
Comments
Post a Comment