Apa Kabar Malam

Sebuah puisi 2:53 malam, yang ditulis oleh dua orang perempuan.

Terima Kasih Kak Dinda telah, mengajarkanku untuk menjadi seorang perempuan, terima kasih telah mengajakku bermain dengan kata di tengah malam saat dunia membuat kita terjaga. 

Apa Kabar Malam

Senja menerjang, malam mengucapkan salam
Halo, apa kabar?
Ia berkata, menyapa aku.
Aku berpikir, mengapa tidak?
Termangu, terheran, mengheningkan cipta, 
sesaat
"Selesai." Ujarnya
lalu, mengapa ia membuka pintu harapan?
Karena harapan adalah hal yang baik
Tidak baik hanya untuk bertamu.
Jangan kau bukakan pintu itu
tapi, ia masuk tanpa salam.
Duduk di kursi, dan meminta secangkir kopi.
Tanpa ada yang melayani, aku melayani diriku.
Sepertinya, aku hanya hidup untuk aku. 


Selamat Pagi Malam

Selamat pagi malam!
Senja iri kepadaku karenanya
ia tak dapat bertemu malam sepertimu.
Tapi, malam ada bintang dan bulan
bunyi jangkrik, dan dinginnya angin.
"Hujan tak datang, kemana ia?"
"Senja mengusirnya," siang memberi tahu.
Salahkah ia?
Aku rindu rintik hujan berjatuhan
Tidak ada yang salah, hanya salah paham.
Pikirku,
mungkin mereka tak sepaham, berbeda arah 
Tuhan menciptakan mereka seperti itu.
Aneh sekali takdir itu
"Rahasia Tuhan," ujarnya
Andai aku dapat mengerti rahasia itu
"Jika kau mengerti, apa serunya hidup ini?" Kataku
"Agar aku dapat, merubah ketidakpastian." Jawabnya
Maka tak ada takdir di dunia ini. 

Comments

Popular posts from this blog

Twenty-four

Let's Talk About Us

Aku Ingin Tertidur Pulas di Dekapanmu