Tempatku Berpulang

Aku belum merasakan rindu akan rumah, dan orang tuaku. Entah karena aku merasa nyaman di sini atau aku menemukannya. Sosok yang menenangkanku, membuatku merasa tidak sendiri. Rindu aku. Aku rindu berbicara dengan bahasa dan logatku. Paparan bahasa yang selalu terngiang di benakku ketika aku membayangkan rumah.
Di sini, di kota kecil ini, aku juga menemukan rumah. Walaupun tanpa kehadiran masakan ibuku atau deru mobil ayahku. Aku menemukan kepingan-kepingan cinta yang kutinggalkan di rumah. Teman-temanku yang berpencar di seluruh negeri, terpisah dariku dan kehidupan baruku. Aku menemukan teman-teman baru dengan perasaan dan kehangatan yang baru.

Tidak ada yang bisa menggantikan seseorang dengan orang lain. Begitu pun tidak ada perasaan yang sama dengan rumah tempatku berpulang.



Comments

Popular posts from this blog

Twenty-four

Let's Talk About Us

Aku Ingin Tertidur Pulas di Dekapanmu