Sebuah Kata Benci


Kebencian bisa datang kapan saja. Bahkan di saat dirimu dihanyutkan oleh cinta dan kasih. Bisakah kamu memikirkan seberapa cepat ia menjalar merasuki setiap nadi di sekujur tubuhmu? Bahkan detak jantungmu memberi dukungan untuk perlombaan yang hanya menyesakkan itu. Sesehat apapun manusia, pasti akan merasa sakit. Secinta apapun dirimu padanya, ada kalanya kamu membencinya. Teramat sangat. Dengan panah kebencian menusuk ulu hatimu.
Benci dapat mengalir melalui aliran keringat di dahimu. Saat kau bekerja siang dan malam tetapi tidak mendapatkan apresiasi yang selaras. Benci bisa terbang di sela-sela dedaunan. Cepat, dan terkadang merusak pemandangan.
Menderu dan membasahi, itulah hobinya bersama ombak. Memecah kepercayaan yang telah lama kau bangun. Dalam sekejap ia runtuh hanya karena ulah bocah tak tahu diri bernama benci.

Namun pantaskah aku membencimu dalam semalam, lantaran aku mencintaimu bertahun lamanya?

Comments

Popular posts from this blog

Twenty-four

Let's Talk About Us

Aku Ingin Tertidur Pulas di Dekapanmu