Pagi dan Hujan

   Kamu itu seperti cuaca pagi, dengan udara dingin hingga ke tulang. Pagi sepertimu ditemani oleh hangatnya mentari yang menetralisir dingin yang membuatku menggigil. Dirimu pun jauh dariku, bagaikan bulan dan bumi, kita bergandengan dengan tangan tak kasat mata tapi menyentuh yang terdalam. warna semu biru di langit pagi adalah caramu memberiku semangat, disaat dirimu tau, bahwa dunia hanyalah film hitam putih belaka. Jika kamu adalah udara pagi, maka aku adalah embunmu yang engkau hembuskan di setiap sudut rerumputan.

   Dirimu ibarat hujan di malam hari, terdengar deras dengan pohon yang menari-nari. Banyak orang membenci hujan sepertimu, tapi tidak bagiku. Hujan membuatku terlelap seperti suaramu yang menenangkanku disaat ku tak bisa tidur. Kau membuatku lupa akan pekatnya malam, kau ajak jangkrik bernyanyi untuk memecah kesunyian malam di saat kau tau jika aku membenci keheningan.

  Dirimu membuatku lupa, jika kamu tidak dapat selalu bersamaku, pagi akan digantikan oleh siang. Hujan pun ada batasnya, saat malam telah berakhir, atau pelangi yang ingin menampakkan warnanya. Akan tetapi, kamu selalu mengingatkanku bahwa nantinya pagi akan kembali, dan hujan akan datang lagi.

source: we heart it